Elon Musk: “Mars adalah planet bebas, hukum Bumi tidak berlaku di sana”

Baru-baru ini, Elon Musk memproklamasikan kemerdekaan Mars dari Bumi. Di luar angkasa, SpaceX tidak akan mematuhi hukum internasional. Aturan yang berlaku tertulis di Starling user agreement di bagian Governing Laws.

Sang pemilik SpaceX mendeklarasikan kemerdekaan Mars dari Bumi dengan menempatkan pasal-pasal yang relevan dalam Starlink user agreement. Starlink sendiri adalah penyedia jaringan dan layanan internet satelit. Layanan ini telah memasuki tahap pengujian dan pengguna pertama (kemungkinan besar berasal dari Texas) mendapatkan kesempatan untuk terhubung ke satelit internet global.

Elon Musk dan SpaceX

Semua ini dijabarkan dalam pasal Governing Laws yang menyatakan bahwa SpaceX tidak akan mematuhi hukum internasional di luar Bumi. Sebaliknya, mereka akan menetapkan prinsip pemerintahan sendiri dan menggunakannya untuk kepentingan kemanusiaan.

SpaceX milik Elon Musk
Sumber gambar: technologyreview.com

Adapun untuk Mars, Elon Musk menyatakannya sebagai “planet bebas” yang memiliki aturan hukumnya sendiri. Jika seseorang tidak setuju dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan, maka mereka tidak dapat menggunakan fasilitas satelit internet global. Tautan pertama ke persyaratan penggunaan Starlink telah didistribusikan oleh pengguna grup WholeMarsBlog.

Pada bagian “kondisi” menuliskan bahwa perusahaan mematuhi hukum internasional di Bumi dan Bulan, tetapi tidak di Mars. Di sini akan ada “prinsip-prinsip pemerintahan sendiri yang ditetapkan untuk kemakmuran koloni masa depan.” Poin ini akan mulai berfungsi jika sudah ada koloni di Mars.

Sebelumnya, Musk telah berulang kali menyatakan bahwa dirinya akan membangun pemukiman di Mars yang tidak akan bergantung pada pasokan sumber daya dari Bumi. Ini akan menjadi pemukiman yang sepenuhnya otonom. Sekarang telah jelas bahwa bagi Musk, “otonomi” tidak hanya berarti makanan, air, pakaian, peralatan, bahan bakar, tetapi juga undang-undang.

Foto Elon Musk
Sumber gambar: theceomagazine.com

Tentu saja SpaceX punya banyak masalah yang harus selesai sebelum mampu membuat koloni. Bagaimanapun juga, mereka perlu mengirim jutaan ton peralatan dan sumber daya ke Mars. Hal ini membutuhkan ribuan rudal milik Starship yang saat ini masih dalam tahap pengujian.

“Jika kami membangun Starship sebanyak roket Falcon yang kami punya, yaitu sekitar seratus, dan setiap Starship mengirim 100 ton kargo, maka kapasitasnya mencapai 10 juta ton muatan per tahun,” tulis Elon Musk.

Mengapa Elon Musk memilih Mars?

Mengapa Mask memilih Mars? Agar kita memiliki tempat “cadangan” jika terjadi masalah global yang berujung pada kepunahan umat manusia. 

Kita berbicara tentang perang dunia ketiga, infeksi, dan semacamnya. Musk berulang kali menyatakan bahwa tanpa membentuk koloni di planet lain, umat manusia berada dalam ancaman kepunahan.

Segala sesuatu yang dikendalikan oleh Musk menuju satu tujuan: mengumpulkan sumber daya untuk mendapatkan koloni di Mars. Koloni penghuni Mars tersebut berada jauh dari kita, sehingga tidak terpengaruh oleh peristiwa berbahaya di Bumi.

Seperti yang Anda bisa lihat, sejauh ini Musk melakukan apa yang ia katakan. Dia benar-benar berusaha mendarat di Mars, mengembangkan jenis kendaraan luar angkasa baru, menyempurnakan kapsul untuk tim SpaceX, peralatan luar angkasa, dll.

Apakah artikel ini menambah wawasan Anda? Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar!